Teknologi Lidar: Perkembangan dan Penerapannya di Indonesia

- Jurnalis

Selasa, 3 Desember 2024 - 23:04 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

FNEWS.ID – Di era modern yang penuh dengan kemajuan teknologi, salah satu inovasi yang terus berkembang adalah teknologi Lidar (Light Detection and Ranging). Teknologi ini digunakan untuk mengukur jarak dan memetakan objek secara akurat, dengan memanfaatkan laser untuk mendeteksi dan menganalisis pantulan cahaya dari permukaan objek.

Lidar saat ini telah diterapkan di berbagai bidang, mulai dari pemetaan, kendaraan otonom, hingga scanner 3D. Namun, keberadaannya masih belum sepenuhnya dikenal luas oleh masyarakat Indonesia. Padahal, manfaat yang ditawarkan teknologi ini sangat besar, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pekerjaan di berbagai sektor.

Riset dan Perkembangan Lidar di Indonesia

Sejak 2021, salah satu penelitian unggulan yang sedang dikembangkan oleh peneliti di Pusat Riset Fotonika, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), adalah pengembangan teknologi LIDAR untuk mendukung aplikasi pada kendaraan otonom. Sejumlah kelompok riset di Indonesia mulai mengembangkan teknologi Lidar secara bertahap.

Penelitian awal difokuskan pada optical ranging dan laser diode, yang menghasilkan sistem sederhana untuk mengukur jarak satu titik (1D Lidar). Namun, teknologi ini masih memiliki keterbatasan, terutama dalam aplikasi yang membutuhkan pemetaan kompleks seperti topografi, batimetri, atau sistem otonom.

Baca Juga:  Pemuda Muna Barat Titipkan Harapan Besar pada Anggota DPRD yang Baru Dilantik

Pada 2023 dan 2024, penelitian diarahkan untuk mengembangkan Lidar 3D. Teknologi ini memungkinkan pemetaan objek secara tiga dimensi dengan pola tertentu, sehingga menghasilkan representasi yang lebih akurat dan detail. Salah satu tantangan yang dihadapi dalam pengembangan ini adalah beratnya sistem Lidar, terutama pada komponen transceiver yang terdiri dari laser transmitter dan fotodetektor receiver.

Untuk mengatasi tantangan tersebut, tim riset di Indonesia mengembangkan metode baru menggunakan galvano scanner. Teknologi ini memutar sinar laser tanpa memindahkan komponen berat, sehingga proses pemindaian menjadi lebih cepat dan lebih andal.

Penerapan untuk Kendaraan Otonom

Salah satu fokus utama riset Lidar di Indonesia adalah untuk mendukung sistem otonom kendaraan listrik. Dengan Lidar 3D, kendaraan dapat mendeteksi dan mengenali objek di sekitarnya, seperti kendaraan lain, pejalan kaki, atau rintangan, secara real-time. Teknologi ini akan membantu sistem otonom dalam mengambil keputusan, seperti mempercepat, memperlambat, atau berhenti, demi keselamatan dan efisiensi perjalanan.

Baca Juga:  2 Kasus Uang Palsu Tahun 2024, Polresta Kendari: Caranya Tidak Berkelas dan Amatir

Tantangan dan Peluang di Indonesia

Meski potensi Lidar sangat besar, pengembangan teknologi ini di Indonesia menghadapi tantangan, terutama dalam penyediaan komponen. Banyak komponen fotonika dan optoelektronika yang masih sulit didapatkan secara lokal, sehingga menghambat proses riset dan produksi.

Namun, hal ini juga membuka peluang besar bagi industri dalam negeri. Dengan mengembangkan industri manufaktur yang fokus pada komponen Lidar, Indonesia dapat mempercepat adopsi teknologi ini sekaligus menciptakan produk-produk Lidar buatan lokal.

“Jika industri dalam negeri dapat memproduksi komponen fotonika dan optoelektronika, pengembangan riset Lidar akan semakin cepat. Ini peluang besar bagi Indonesia untuk menjadi pemain di industri teknologi Lidar,” ujar salah satu peneliti BRIN.

Teknologi Lidar adalah inovasi yang menjanjikan untuk masa depan, terutama dalam mendukung pemetaan, kendaraan otonom, dan aplikasi lainnya. Dengan riset yang terus berkembang dan dukungan industri lokal, Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi pusat pengembangan teknologi Lidar, sekaligus mempercepat transformasi digital di berbagai sektor. (Sumber: BRIN)

 

Penulis : Novrizal R Topa

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Antisipasi Dampak Lingkungan, PT TBS Miliki Sistem Pengendalian Lingkungan Yang Terkoneksi Dengan KLHK
GMNI Kendari Gelar Rapimcab, Evaluasi Progres dan Konsolidasi Agenda Nasional 
KADIN Sultra dan Bulog Kolaborasi Perkuat UMKM Berbasis Rumah Pangan Kita
Hore! Dishub Sultra Akan Perbaiki Jalan Pelabuhan Mawasangka
PB HMI Tegaskan Kasus Dato’ Sri Tahir Sebagai Kejahatan Perbankan Internasional
KADIN Sultra dan Bulog Sinergi Bentuk Ekosistem Ekonomi Kerakyatan Lewat RPK
3 Hektare Sawah Diserobot, Petani Bombana Cari Keadilan di Polres
Pantai Mutiara Tawarkan Keindahan Eksotis dan Sensasi Bermain Jet Ski
Berita ini 58 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 22 Januari 2025 - 17:17 WIB

Antisipasi Dampak Lingkungan, PT TBS Miliki Sistem Pengendalian Lingkungan Yang Terkoneksi Dengan KLHK

Selasa, 21 Januari 2025 - 10:22 WIB

GMNI Kendari Gelar Rapimcab, Evaluasi Progres dan Konsolidasi Agenda Nasional 

Senin, 20 Januari 2025 - 12:06 WIB

KADIN Sultra dan Bulog Kolaborasi Perkuat UMKM Berbasis Rumah Pangan Kita

Jumat, 17 Januari 2025 - 15:24 WIB

Hore! Dishub Sultra Akan Perbaiki Jalan Pelabuhan Mawasangka

Senin, 13 Januari 2025 - 14:44 WIB

PB HMI Tegaskan Kasus Dato’ Sri Tahir Sebagai Kejahatan Perbankan Internasional

Berita Terbaru