FNEWS.ID, MUNA – Dugaan penyimpangan distribusi BBM subsidi di SPBUN Jompi Jaya Sentosa kembali mencuat. Masyarakat melaporkan bahwa pihak SPBUN diduga menjual solar bersubsidi ke luar pulau dengan harga yang jauh di atas ketentuan.
Seorang warga yang enggan disebutkan namanya, sebut saja Rino (nama samaran) mengungkapkan bahwa penyelewengan ini dilakukan secara sistematis.
Rino menerangkan, modus yang digunakan adalah mengeluarkan BBM solar bersubsidi pada malam hari saat air pasang. Solar yang seharusnya diperuntukkan bagi nelayan di wilayah Tampo Kabupaten Muna, malah dimuat ke kapal papalimba di dermaga jetty Tampo dan dikirim ke wilayah Konawe Selatan, tepatnya di Rumba-Rumba.
“Setiap malam saat air pasang, kapal langsung memuat jeriken berisi solar dan membawanya keluar pulau. Harga yang mereka patok Rp180 ribu per jeriken (20 liter), padahal harga ketentuan hanya Rp145 ribu,” ujar Rino dengan nada kesal. Jumat (28/3/2025).
SPBUN Jompi Jaya Sentosa diketahui menerima kuota 3 tangki solar subsidi per minggu, atau sekitar 12 tangki per bulan. Setiap tangki berisi 8.000 liter (8 KL), yang seharusnya mencukupi kebutuhan sekitar 200–300 nelayan di wilayah tersebut. Namun, diduga ada kelebihan suplai dari Depot Pertamina Pulau Raha yang dimanfaatkan oleh pihak SPBUN untuk menjual solar dengan harga lebih tinggi ke luar pulau.
“Kuota yang masuk pada hari Rabu diduga tidak langsung dijual ke nelayan sekitar Tampo, tetapi ditimbun dan dijual ke luar pulau dengan harga lebih mahal. Ini jelas merugikan nelayan yang berhak mendapatkan BBM subsidi,” lanjutnya.
Ketika dikonfirmasi terkait dugaan ini, pihak manajemen SPBUN Jompi Jaya Sentosa tidak memberikan pernyataan atau jawaban.
Rino pun meminta Depot Pertamina Pulau Raha untuk lebih ketat mengawasi distribusi BBM subsidi di SPBUN Jompi Jaya Sentosa.
“Harus ada pengawasan yang lebih ketat. Jika dibiarkan, nelayan akan semakin kesulitan mendapatkan BBM subsidi dan praktik ilegal ini akan terus berlanjut,” tegasnya.
Kasus dugaan penyelewengan ini semakin menambah daftar panjang persoalan distribusi BBM subsidi di berbagai wilayah. Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak terkait.
Penulis : Tim Redaksi
Editor : Redaksi