Obat Bius Dicuri Lagi, BEM UHO Desak Aparat dan Pemkot Kendari Bertindak Tegas

- Jurnalis

Rabu, 9 April 2025 - 19:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

FNEWS.ID, Kendari – Kasus pencurian obat bius kembali menghantui fasilitas kesehatan di Kota Kendari. Kali ini, giliran RSUD Kota Kendari yang kehilangan 440 ampul Fentanyl—obat bius golongan narkotika yang penggunaannya sangat ketat. Menanggapi hal ini, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Halu Oleo (BEM UHO) angkat suara dan mendesak aparat serta pemerintah kota untuk segera mengambil langkah tegas.

Menteri Kesehatan BEM UHO, Andik Syamsuri, menilai insiden ini bukan lagi kelalaian biasa.

“Ini bukan kebetulan. Dalam waktu berdekatan, dua rumah sakit besar kehilangan ribuan ampul Fentanyl. Ada yang salah dalam sistem pengawasan dan pengamanan,” tegasnya. Rabu (9/4/2025)

Sebagai catatan, kasus serupa sebelumnya juga terjadi di RSUD Bahteramas pada 3 April 2025, dengan jumlah lebih mencengangkan: 1.460 ampul Fentanyl merek FERTANEX raib dari ruang penyimpanan.

Baca Juga:  Kampanye Terakhir ASR-Hugua, Tegaskan Nilai Bhineka Tunggal Ika

Andik menyebut, rentetan kasus ini mengindikasikan adanya kemungkinan jaringan pencurian atau bahkan kelalaian sistematis yang mengancam keselamatan publik.

“Jika ini dibiarkan, bukan tidak mungkin Fentanyl akan jatuh ke tangan yang salah dan disalahgunakan secara massal,” katanya.

BEM UHO pun mengajukan tiga tuntutan utama:

  1. Evaluasi menyeluruh terhadap sistem penyimpanan dan distribusi obat narkotika di RSUD Kendari.
  2. Percepatan investigasi oleh kepolisian dan publikasi hasilnya secara transparan.
  3. Keterlibatan Dinas Kesehatan kota dan provinsi dalam audit serta pengawasan rutin.
Baca Juga:  PDIP Sultra Panaskan Mesin, Konsolidasi Kekuatan Jelang Pemilu

BEM UHO memastikan tidak tinggal diam. Sebagai bentuk pengawalan serius, mereka akan melayangkan surat resmi ke pihak RSUD, Dinas Kesehatan, dan Pemerintah Kota Kendari. Jika dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut yang jelas, aksi turun ke jalan akan menjadi pilihan.

“Ini bukan hanya soal kehilangan obat, tapi soal nyawa dan masa depan generasi muda yang bisa terancam oleh penyalahgunaan zat berbahaya,” tutup Andik.

Penulis : Ridaka

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

IKA SMAN 4 Kendari Sambut Mubes 2025: Momentum Perubahan dan Konsolidasi dalam Suasana Kekeluargaan
Permahi Soroti Ketidaktegasan Satgas PKH dalam Penertiban Konsesi Nikel PT TMS di Sultra
Kinerja PT BES dapat Sorotan Positif di Proyek IJD 2025 Muna Barat, Kontraktor Lokal Buktikan Kinerja
dr. Ida Terpilih Pimpin IDI Baubau 2025–2028, Usung Misi Besar “IDI Berdampak”
Ketua Laskar Sarano Tolaki Sultra Desak Penegakan Hukum Tambang Ilegal: “Negara Tak Boleh Kalah oleh Korporasi”
IPR Menduga PT Askon Masih Menambang Ilegal di Konawe Utara, Perintah Presiden Prabowo Diabaikan
65 Pengurus Dewan Kerja Pramuka se-Sultra Ikuti KPDK di Kendari
DPRD Sultra Dianggap Hanya Simbol Kekuasaan, Mahasiswa Gelar Paripurna Tandingan
Berita ini 66 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 2 Desember 2025 - 09:22 WIB

IKA SMAN 4 Kendari Sambut Mubes 2025: Momentum Perubahan dan Konsolidasi dalam Suasana Kekeluargaan

Selasa, 2 Desember 2025 - 08:22 WIB

Permahi Soroti Ketidaktegasan Satgas PKH dalam Penertiban Konsesi Nikel PT TMS di Sultra

Senin, 1 Desember 2025 - 10:59 WIB

Kinerja PT BES dapat Sorotan Positif di Proyek IJD 2025 Muna Barat, Kontraktor Lokal Buktikan Kinerja

Senin, 24 November 2025 - 15:24 WIB

dr. Ida Terpilih Pimpin IDI Baubau 2025–2028, Usung Misi Besar “IDI Berdampak”

Jumat, 7 November 2025 - 14:06 WIB

Ketua Laskar Sarano Tolaki Sultra Desak Penegakan Hukum Tambang Ilegal: “Negara Tak Boleh Kalah oleh Korporasi”

Berita Terbaru