FNEWS.ID, JENEPONTO – Kabupaten Jeneponto resmi mengawali langkah besar menuju digitalisasi pendidikan. Bertempat di Cafe Aditya, Jalan Lingkar Kelurahan Empoang, Workshop Turatea Panrita sukses digelar sebagai bagian dari upaya merealisasikan visi “Jeneponto Bahagia” di bawah kepemimpinan Paris-Islam. Kamis (29/5/2025).
Workshop yang diinisiasi oleh komunitas Guru Impian Indonesia (Ginesia) bekerja sama dengan UPT SDN 8 Binamu ini menjadi momentum penting lahirnya inovasi digital Turatea Panrita, sebuah platform pendidikan berbasis teknologi pertama di Jeneponto yang menyatukan orang tua, guru, siswa, sekolah, dan pemerintah daerah dalam satu ekosistem pembelajaran.
Founder Ginesia, Hamdan Yusuf menerangkan, pihaknya berkomitmen untuk menyediakan solusi pendidikan yang inovatif dan efektif. Melalui Turatea Panrita, menawarkan berbagai layanan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan institusi pendidikan, yakni Guru dan Siswa.
“Dengan Turatea Panrita, impian digitalisasi pendidikan di Jeneponto bukan lagi sekadar wacana. Ini awal yang nyata,” ujar Hamdan, penuh optimisme.
Hamdan bilang, platform ini memungkinkan orang tua memantau langsung perkembangan belajar anak mereka secara real-time, mulai dari kehadiran, materi pelajaran, hingga aktivitas sekolah.
“Transparansi dan kecepatan informasi menjadi kunci utama keberhasilan aplikasi ini dalam memperkuat peran serta orang tua dalam proses pendidikan,” ujar Hamdan.
UPT SDN 8 Binamu menjadi pelopor penerapan sistem ini. Kepala sekolah Ernawati DL, S.Pd., M.Pd bersama seluruh guru menunjukkan antusiasme tinggi, yang langsung diapresiasi oleh Muhammad Sakkir, trainer dalam workshop tersebut.
“Respons cepat mereka menjadi bukti bahwa perubahan bisa dimulai dari sekolah-sekolah yang mau bergerak. Ini langkah besar bagi pendidikan Jeneponto,” ungkap Sakkir.
Sakkir menyampaikan, dengan semangat kolaboratif yang ditunjukkan seluruh peserta, Workshop Turatea Panrita bukan hanya sebatas pelatihan, melainkan titik awal revolusi pendidikan yang mengusung semangat inovasi, transparansi, dan keterlibatan semua pihak.
“Jeneponto kini tidak hanya bicara soal masa depan pendidikan, akan tetapi mulai membangunnya,” pungkas Sakkir
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi