FNEWS.ID, MUNA – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 dengan tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” kembali menghadirkan semangat perjuangan yang diwariskan oleh para pendiri bangsa. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Muna, La Ode Frebi Rifai, mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan momentum ini sebagai titik tolak memperkokoh semangat persatuan, memperjuangkan kedaulatan, dan memastikan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan utama kemerdekaan.
Dalam refleksinya, La Ode Frebi Rifai mengutip pesan Bung Karno, Proklamator sekaligus Bapak Bangsa, yang pernah menegaskan: “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.”
Menurut La Ode Frebi Rifai, pesan ini adalah pengingat bahwa tantangan generasi kini bukan lagi melawan penjajah bersenjata, melainkan menghadapi berbagai bentuk penjajahan baru: ketimpangan sosial, praktik korupsi, ketidakadilan hukum, hingga lemahnya kedaulatan ekonomi.
“Bersatu adalah kunci agar bangsa ini tidak tercerai-berai oleh kepentingan sesaat. Berdaulat berarti berdiri tegak di atas kaki sendiri tanpa tunduk pada kekuatan asing. Dan kesejahteraan rakyat adalah ukuran keberhasilan pembangunan. Inilah esensi kemerdekaan yang harus kita perjuangkan bersama,” tegasnya.
La Ode Frebi Rifai menambahkan, Bung Karno juga berpesan: “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan jasa pahlawannya.”
Karena itu, setiap peringatan HUT RI bukan hanya ritual tahunan, tetapi pengingat bagi seluruh rakyat Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan para pahlawan dengan kerja nyata, keberanian, dan keikhlasan membangun bangsa.
Sebagai Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Muna, La Ode Frebi Rifai menegaskan bahwa perjuangan hari ini adalah memastikan pembangunan benar-benar berpihak pada rakyat kecil, terutama petani, nelayan, dan kaum buruh. Ia menekankan pentingnya pemberdayaan pemuda dan perempuan dalam pembangunan, agar cita-cita kemerdekaan tidak hanya menjadi milik segelintir orang, tetapi dinikmati seluruh lapisan masyarakat.
“Pemuda adalah ujung tombak bangsa. Bung Karno pernah berkata: ‘Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.’ Maka di tangan pemuda-pemuda Muna, masa depan daerah dan bangsa ini akan semakin gemilang. Mereka harus kita libatkan dalam setiap langkah pembangunan,” ucapnya penuh keyakinan.
Dalam konteks lokal, La Ode Freby Rifai menekankan bahwa Muna memiliki potensi besar di bidang pertanian, kelautan, dan pariwisata. Potensi ini, bila dikelola dengan bijak dan berpihak pada kepentingan rakyat, akan menjadi sumber kesejahteraan yang nyata.
Ia menutup pesannya dengan kembali mengutip Bung Karno: “Bangunlah suatu dunia di mana semuanya bangsa hidup dalam damai dan persaudaraan.”
“Dari Muna, kita ikut membangun Indonesia. Kita rayakan kemerdekaan dengan karya nyata, menjaga persatuan, memperjuangkan kedaulatan, dan menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat. Itulah cara terbaik kita menghormati para pendiri bangsa,” pungkasnya.
Penulis : Novrizal
Editor : Redaksi









