FNEWS.ID – Sebelumnya viral di berbagai pemberitaan mengenai penangkapan pelaku penyebar uang palsu di Konawe Selatan beberap waktu lalu oleh oknum mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kendari.
Terkait kasus tersebut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari melalui Kasatreskrim AKP Nirwan Fakaubun mengatakan penangkapan itu merupakan kali kedua di tahun 2024.
“Kejadian pertama sekitar pertengahan tahun dan kejadian kedua di akhir tahun ini,” kata AKP Nirwan saat ditemui di ruang Reskrim Polresta Kendari, Kamis (27/12/2024).
Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2012 ini pun menuturkan cara yang digunakan oleh para pelaku tidak berkelas dan masih amatir.
“Karena memalsukan uang masih dengan cara mencetak menggunakan mesin printer yang dijual dengan harga terjangkau di luaran sana. Kalau cara berkelas berarti sudah menggunakan mesin (cetak uang) sendiri,” bebernya.
Hanya saja, menurut eks Kasat Reskrim Polresta Manokwari ini, pelaku memiliki keterampilan dalam mencetak uang dengan baik.
“Dia (pelaku) punya skill untuk membuat (uang palsu) presisi antar depan dan belakang saat dicetak,” ungkapnya.
Setelah dicetak, pelaku dengan modusnya yang mencoba-coba kemudian membelanjakan uang tersebut di toko maupun warung kecil.
Berdasarkan kronologi, saat beraksi pelaku mengaku telah menggunakan uang palsu sekitar Rp300 ribu dari sekitar Rp1,9 juta yang dicetak dengan nominal 100 ribu.
“Pada toko pertama uang tidak diperhatikan pemilik toko dan langsung dimasukan ke tempat uang. Pada toko kedua sudah diketahui tapi tidak digubris dan dibiarkan saja. Pada toko ketiga, saat (uang) dikasi diperhatikan dan ketahuan itu uang palsu,” tuturnya.
Saat pelaku ketahuan memberi uang tersebut, pemilik toko bergegas mengejar dengan kendaraan motor hingga mendapatkan pelaku. Setelahnya, yang bersangkutan kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian.
Meski demikian, membedakan uang palsu dengan uang asli tidaklah sulit, “uang palsu kertasnya halus, sedangkan kalau uang asli kita raba (teksturnya) ada timbul dan tenggelam,” katanya.
Menurut hasil koordinasi dengan Bank Indonesia, AKP Nirwan juga menjelaskan bahwa uang asli memiliki ciri khusus.
“Secara kasat mata, uang asli memiliki bagian yang silau bila diperhatikan dengan seksama, termasuk pada lambang BI-nya,” terangnya.
Penulis : Rahmat
Editor : Redaksi