2 Kasus Uang Palsu Tahun 2024, Polresta Kendari: Caranya Tidak Berkelas dan Amatir

- Jurnalis

Kamis, 26 Desember 2024 - 20:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun

Kasat Reskrim Polresta Kendari AKP Nirwan Fakaubun

FNEWS.ID Sebelumnya viral di berbagai pemberitaan mengenai penangkapan pelaku penyebar uang palsu di Konawe Selatan beberap waktu lalu oleh oknum mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Kendari.

Terkait kasus tersebut, Kepolisian Resor Kota (Polresta) Kendari melalui Kasatreskrim AKP Nirwan Fakaubun mengatakan penangkapan itu merupakan kali kedua di tahun 2024.

“Kejadian pertama sekitar pertengahan tahun dan kejadian kedua di akhir tahun ini,” kata AKP Nirwan saat ditemui di ruang Reskrim Polresta Kendari, Kamis (27/12/2024).

Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 2012 ini pun menuturkan cara yang digunakan oleh para pelaku tidak berkelas dan masih amatir.

“Karena memalsukan uang masih dengan cara mencetak menggunakan mesin printer yang dijual dengan harga terjangkau di luaran sana. Kalau cara berkelas berarti sudah menggunakan mesin (cetak uang) sendiri,” bebernya.

Hanya saja, menurut eks Kasat Reskrim Polresta Manokwari ini, pelaku memiliki keterampilan dalam mencetak uang dengan baik.

“Dia (pelaku) punya skill untuk membuat (uang palsu) presisi antar depan dan belakang saat dicetak,” ungkapnya.

Setelah dicetak, pelaku dengan modusnya yang mencoba-coba kemudian membelanjakan uang tersebut di toko maupun warung kecil.

Baca Juga:  Terungkap! Kasus Begal Yang Menelan Korban Nyawa Ternyata Otaknya Menantu Sendiri

Berdasarkan kronologi, saat beraksi pelaku mengaku telah menggunakan uang palsu sekitar Rp300 ribu dari sekitar Rp1,9 juta yang dicetak dengan nominal 100 ribu.

“Pada toko pertama uang tidak diperhatikan pemilik toko dan langsung dimasukan ke tempat uang. Pada toko kedua sudah diketahui tapi tidak digubris dan dibiarkan saja. Pada toko ketiga, saat (uang) dikasi diperhatikan dan ketahuan itu uang palsu,” tuturnya.

Saat pelaku ketahuan memberi uang tersebut, pemilik toko bergegas mengejar dengan kendaraan motor hingga mendapatkan pelaku. Setelahnya, yang bersangkutan kemudian dilaporkan ke pihak Kepolisian.

Baca Juga:  Struktur KPID Sultra Dinilai Cacat Prosedur, Molesara: Taat Peraturan, Bukan Buat Aturan Baru

Meski demikian, membedakan uang palsu dengan uang asli tidaklah sulit, “uang palsu kertasnya halus, sedangkan kalau uang asli kita raba (teksturnya) ada timbul dan tenggelam,” katanya.

Menurut hasil koordinasi dengan Bank Indonesia, AKP Nirwan juga menjelaskan bahwa uang asli memiliki ciri khusus.

“Secara kasat mata, uang asli memiliki bagian yang silau bila diperhatikan dengan seksama, termasuk pada lambang BI-nya,” terangnya.

Penulis : Rahmat

Editor : Redaksi

Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Desakan Keluarga Diduga Gagalkan Mediasi Kasus Fitnah di Masalili, Aparat Desa Merasa Dipermainkan
Bupati Buteng Bertemu Sahabat Lama Saat Retreat, Dr. Azhari: Kembali ke Jejak Awal Pengabdian
Muna Dorong Ekonomi Desa Lewat Koperasi Merah Putih, 148 Sudah Legal, Sisanya Segera Menyusul
Kue Putu Cangkir: Cita Rasa Tradisional yang Melekat di Hati Makassar
Akademi Bisnis 11 Oktober Resmi Berdiri, Siap Cetak Sarjana Terapan Digital di Sultra
30 Tahun Berselang, Bupati Buteng Ashari Kembali ke Jatinangor: Dari Calon Praja Jadi Pelayan Rakyat
GMNI Kendari Sukses Gelar Seminar Keperempuanan dan Launching Film Dokumenter “Kongres Perempuan I”
Gubernur ASR Buka STQH ke-28 Sultra: Tegaskan Pentingnya Nilai Al-Qur’an untuk Generasi Unggul
Berita ini 64 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 30 Juni 2025 - 08:34 WIB

Desakan Keluarga Diduga Gagalkan Mediasi Kasus Fitnah di Masalili, Aparat Desa Merasa Dipermainkan

Kamis, 26 Juni 2025 - 18:02 WIB

Bupati Buteng Bertemu Sahabat Lama Saat Retreat, Dr. Azhari: Kembali ke Jejak Awal Pengabdian

Kamis, 26 Juni 2025 - 16:24 WIB

Muna Dorong Ekonomi Desa Lewat Koperasi Merah Putih, 148 Sudah Legal, Sisanya Segera Menyusul

Rabu, 25 Juni 2025 - 20:55 WIB

Kue Putu Cangkir: Cita Rasa Tradisional yang Melekat di Hati Makassar

Selasa, 24 Juni 2025 - 20:30 WIB

Akademi Bisnis 11 Oktober Resmi Berdiri, Siap Cetak Sarjana Terapan Digital di Sultra

Berita Terbaru