Google Adsense Keluarkan Kebijakan Baru Soal Peristiwa Sensitif

- Jurnalis

Senin, 15 Januari 2024 - 16:52 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Logo Google Adsense (Foto: Istimewa)

Logo Google Adsense (Foto: Istimewa)

FNEWS.id – Pada bulan Februari 2024 mendatang, Tim Google Adsense akan memperbarui kebijakan konten tidak pantas untuk memperjelas definisi Peristiwa Sensitif.

Dalam siaran resminya, Tim Google Adsense yang beralamat di Amphitheatre Pkwy, Mountain View, CA 94043, Amerika Serikat menyebutkan, “Peristiwa Sensitif” adalah peristiwa atau kejadian tidak terduga yang menimbulkan risiko yang signifikan terhadap kemampuan Google dalam memberikan informasi dan kebenaran dasar yang relevan dan berkualitas tinggi, serta kemampuan Google dalam mengurangi konten yang eksploitatif dan tidak sensitif di fitur yang dimonetisasi dan terlihat jelas.

“Selama Peristiwa Sensitif berlangsung, kami dapat melakukan berbagai tindakan untuk menangani risiko ini,” tulis Tim Google Ads pada siaran resminya.

Baca Juga:  Google Chat: Evolusi Komunikasi Digital yang Semakin Terjangkau

Lebih lanjut mereka mencontohkan Peristiwa Sensitif tersebut mencakup peristiwa yang memiliki dampak sosial, budaya, atau politik yang signifikan, seperti keadaan darurat sipil, bencana alam, keadaan darurat kesehatan masyarakat, terorisme dan aktivitas terkait, konflik, atau tindakan kekerasan massal.

Berikut beberapa contoh hal yang tidak kami izinkan (tidak lengkap):

  1. Produk atau layanan yang mengeksploitasi, mengabaikan, atau membenarkan Peristiwa Sensitif, termasuk eksploitasi harga atau menaikkan harga dengan cara yang tidak semestinya sehingga menghalangi/membatasi akses ke barang persediaan penting; penjualan produk atau layanan yang mungkin tidak cukup untuk memenuhi permintaan yang timbul selama peristiwa sensitif berlangsung.
  2. Menggunakan kata kunci yang berkaitan dengan peristiwa sensitif untuk mencoba mendorong traffic tambahan
  3. Klaim bahwa korban dari sebuah peristiwa sensitif bertanggung jawab atas tragedi yang mereka alami atau klaim serupa yang menyalahkan korban; klaim bahwa korban dari sebuah peristiwa sensitif tidak layak mendapatkan pemulihan atau dukungan; klaim bahwa korban dari negara tertentu bertanggung jawab atau layak untuk menjadi korban dari krisis kesehatan masyarakat global.
Baca Juga:  Penerimaan Terpadu Calon Anggota Polri Dibuka, Brigjen Pol Dwi Irianto: Jika Terdapat Kecurangan, Laporkan
Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat, Ribuan Rumah Rusak dan Warga Mengungsi Massal
Harkopnas ke-78, Dinas Koperasi Muna Tegaskan Komitmen Majukan Ekonomi Kerakyatan
Buaya Sepanjang 4 Meter Ditangkap di Sungai Labalano, Warga Raha Diminta Waspada
Festival Kaghati Kolope Kembali Digelar di Liang Kabori, Kades Farlin Ajak Warga Ramaikan Event Budaya Tahunan
Dari Kendari ke Eropa: Kiprah Internasional Anton Timbang Makin Bersinar
Jelang Beautiful Malino 2025, Pemkab Gowa Genjot Perbaikan Jalan Demi Kenyamanan Wisatawan
Andri Darmawan Ajukan Permohonan Eksekusi Lanjutan ke PN Unaaha
HUT Bhayangkara ke-79, GMNI Kendari Apresiasi Polri: Jaga Keamanan dan Keadilan Sosial
Berita ini 44 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 12 Juli 2025 - 22:38 WIB

Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat, Ribuan Rumah Rusak dan Warga Mengungsi Massal

Sabtu, 12 Juli 2025 - 21:19 WIB

Harkopnas ke-78, Dinas Koperasi Muna Tegaskan Komitmen Majukan Ekonomi Kerakyatan

Rabu, 9 Juli 2025 - 12:20 WIB

Buaya Sepanjang 4 Meter Ditangkap di Sungai Labalano, Warga Raha Diminta Waspada

Rabu, 9 Juli 2025 - 10:42 WIB

Festival Kaghati Kolope Kembali Digelar di Liang Kabori, Kades Farlin Ajak Warga Ramaikan Event Budaya Tahunan

Jumat, 4 Juli 2025 - 02:24 WIB

Jelang Beautiful Malino 2025, Pemkab Gowa Genjot Perbaikan Jalan Demi Kenyamanan Wisatawan

Berita Terbaru