MUBAR, FNEWS.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Muna Barat (Mubar) mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap segala macam penyakit dengan memberlakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta senantiasa melakukan gerakan Menguras, Menutup, Mendaur ulang (3M) plus memantau. Pasalnya, pada awal Januari 2024 telah ditemukan 14 kasus DBD di Mubar.
Kepala Dinas Kesehatan Mubar, La Ode Mahajaya mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap penyakit, terlebih dengan kondisi cuaca saat ini yang memasuki musim hujan.
Dirinya mengingatkan, beberapa jenis penyakit yang sering terjadi saat musim hujan yakni diare, DBD, leptospirosis, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), penyakit kulit serta penyakit pencernaan.
Untuk itu Mahajaya menyampaikan, dalam menjaga kebersihan rumah dan lingkungan sekitar, masyarakat disarankan untuk selalu menguras tempat-tempat penampungan air serta menutup penampungan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk.
“Mengubur barang-barang bekas yang dapat menjadi sarang nyamuk dan jentiknya, serta menjaga kebersihan tubuh dengan selalu menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, membiasakan cuci tangan saat setiap kali habis bepergian di luar rumah dan melakukan istirahat yang cukup, mengkonsumsi makanan yang bergizi termasuk mengonsumsi vitamin, membiasakan mandi setiap habis terkena hujan,” jelasnya. Kamis (18/1/2024).
Selanjutnya, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap ancaman penyakit DBD. Kemudian, jika merasa diri mengalami gejala penyakit, segera memeriksakan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan terdekat.
“Menjaga pola makan yang sehat dan harus didukung dengan makanan yang bergizi serta senantiasa melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara berkala melalui gerakan 3M Plus,” terang Mahajaya.
Mahajaya bilang, selain mengimbau masyarakat, Dinkes Mubar juga terus berupaya melakukan pencegahan untuk menekan kasus DBD di Mubar.
“Dalam mencegah meningkatnya kasus DBD di Muna Barat, kami telah melakukan fogging pada Puskesmas Tiworo Tengah dan Puskesmas Tondasi,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Dinkes Mubar, Wa Ode Israyanti mengatakan, bahwa ada kecenderungan kenaikan kasus demam berdarah di musim hujan.
Trend ini sudah mulai terlihat karena dalam kurun waktu awal Januari 2024 ini, dimana terdapat 14 kasus baru.
Wa Ode Israyanti menyebutkan, dalam 14 kasus itu, terdapat di wilayah Tiworo Tengah dengan ditemukan 5 kasus, Puskesmas Pajala 3 kasus, Tondasi 2 kasus, Barangka 2 kasus dan Marobea 2 kasus
“Tertinggi ada di wilayah Tiworo Tengah, ada 5 kasus,” ujarnya.
Sedangkan, Direktur RSUD Muna Barat, dr Syahril Fitrah mengatakan untuk pasien dengan kasus DBD yang dirawat di RSUD belum masuk sampai tahap kejadian luar biasa (KLB), sebab pasien DBD itu telah mendapat perawatan dari puskesmas terdekat.
“Alhamdulillah saat ini kasus DBD belum masuk kejadian luar biasa, karena pasien itu telah mendapatkan perawatan di puskesmas terdekat,” katanya.
Untuk diketahui bersama, Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah bentuk demam berdarah (DB) yang dapat mengancam jiwa. DBD adalah penyakit infeksi oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Negara beriklim tropis dan subtropis beresiko tinggi terhadap penularan virus tersebut. Hal ini dikaitkan dengan kenaikan temperatur yang tinggi dan perubahan musim hujan dan kemarau disinyalir menjadi faktor resiko penularan virus dengue.