Peran Sang Ayah di Balik Ambisi Yudhianto Mahardika untuk Kota Kendari

- Jurnalis

Senin, 7 Oktober 2024 - 08:28 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Di tengah persaingan ketat ini, perjalanan Yudhi bukan hanya sekadar ambisi pribadi, tetapi juga ujian bagi Anton Timbang.

Apakah warisan pengaruh Anton cukup kuat untuk menarik simpati Kendari kepada putranya?

 

Oleh: Al Yoyo Priyo Wahyu Utomo

(Ketua DPC REPdem Kota Kendari)

 

Kota Kendari memasuki momen politik yang penuh kejutan dengan tampilnya Yudhianto Mahardika sebagai salah satu kandidat Wali Kota.

Kehadiran Yudhi bukan tanpa cerita, kegagalannya mempertahankan kursi di DPRD pada Pileg Februari lalu menjadi buah bibir. Namun, dengan cepat ia bangkit, berani melangkah menuju panggung Pilwali, membawa visi “Gemoynya Kendari” dan mencoba menarik simpati masyarakat.

Tetapi, di balik pencalonan Yudhi, terdapat bayangan besar yang tidak bisa diabaikan, dialah Anton Timbang, sang ayah. Sebagai figur berpengaruh, Anton siap mengerahkan seluruh pengaruh dan sumber dayanya untuk mendorong putra mahkotanya maju ke puncak. Desas-desus semakin santer terdengar bahwa Anton akan berperan sebagai “penggerak tak terlihat” di belakang kampanye Yudhi, mengatur strategi dan melancarkan dukungan yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh kandidat lain.

Baca Juga:  Yudhianto Mahardika dan Hj. Nirna Berpasangan? Diprediksi Menangkan Pilwali Kendari 2024

Langkah Yudhi pun semakin strategis dengan dukungan dari dua partai besar, PDI Perjuangan dan Gerindra, memberikan fondasi politik yang kuat. Berpasangan dengan Nirna Lachmudin, istri Ishak Ismail sang Ketua PDI Perjuangan Kota Kendari, membuka jalan kolaborasi lebih luas. Namun, dukungan partai besar ini belum cukup untuk mendongkrak posisi Yudhi. Dalam hasil survei terbaru dari THI, yang memperlihatkan elektabilitasnya hanya 4,3 persen. Pasangan-pasangan kuat lainnya seperti Abdul Rasak-Afdal dengan 31,1 persen dan Siska Karina Imran-Sudirman dengan 29,5 persen masih jauh di depan.

Melihat tantangan tersebut, banyak yang bertanya, apakah pengaruh Anton Timbang benar-benar akan memberikan ‘keajaiban’ bagi Yudhi? Kendari bukanlah kota yang mudah ditaklukkan hanya dengan dukungan nama besar.
Masyarakat semakin kritis, dan memilih seorang pemimpin bukan sekadar melihat keturunan, tetapi pada sejauh mana kandidat dapat memberikan solusi nyata bagi kota.

Baca Juga:  Kampanye Terakhir ASR-Hugua, Tegaskan Nilai Bhineka Tunggal Ika

Meski demikian, masih ada celah bagi Yudhi, yaitu 10,9 persen pemilih yang belum menentukan pilihannya. Di sini, Anton bisa memainkan perannya dengan lebih maksimal, menggerakkan mesin politiknya untuk mendekati para pemilih yang ragu-ragu. Yudhi pun harus menunjukkan lebih dari sekadar nama besar, ia perlu meyakinkan masyarakat bahwa ia bukan hanya “putra Anton Timbang” tapi juga pemimpin yang siap membawa Kendari ke arah yang lebih baik.

Di tengah persaingan ketat ini, perjalanan Yudhi bukan hanya sekadar ambisi pribadi, tetapi juga ujian bagi Anton Timbang.
Apakah warisan pengaruh Anton cukup kuat untuk menarik simpati Kendari kepada putranya?
Hanya waktu yang akan menjawab, tetapi satu hal pasti, pertarungan ini akan menjadi babak menarik dalam sejarah politik Kendari.

Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Dari Gedung Putih ke Istana Merdeka, Efisiensi vs Transisi Energi
Megawati Tunjuk Dua Juru Bicara Baru Pasca Sekjen PDIP Ditahan KPK
Krisis Batubara dan Lemahnya Implementasi Kebijakan DMO
Adian Napitupulu Pertanyakan Efisiensi Anggaran: “Jangan Sampai Rakyat yang Jadi Korban”
Pembelian Lahan Masyarakat oleh PT. Krida Agriwisata Jangan Sampai Sekedar Judul
MK Tolak Gugatan, PDI Perjuangan Muna Ucapkan Selamat kepada Bachrun-Asrafil
Reses di Tampo, Frebi Rifai Perjuangkan Pelebaran Dermaga Pelabuhan Rakyat
Politik Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara: Antara Tantangan dan Harapan
Berita ini 157 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 08:13 WIB

Dari Gedung Putih ke Istana Merdeka, Efisiensi vs Transisi Energi

Rabu, 26 Februari 2025 - 23:33 WIB

Megawati Tunjuk Dua Juru Bicara Baru Pasca Sekjen PDIP Ditahan KPK

Sabtu, 22 Februari 2025 - 15:35 WIB

Krisis Batubara dan Lemahnya Implementasi Kebijakan DMO

Selasa, 11 Februari 2025 - 15:57 WIB

Adian Napitupulu Pertanyakan Efisiensi Anggaran: “Jangan Sampai Rakyat yang Jadi Korban”

Kamis, 6 Februari 2025 - 23:22 WIB

Pembelian Lahan Masyarakat oleh PT. Krida Agriwisata Jangan Sampai Sekedar Judul

Berita Terbaru