FNEWS.ID, MUNA – Aksi protes dari Serikat Mahasiswa Sulawesi Tenggara (SEMA SULTRA) mengguncang Kabupaten Muna. Puluhan mahasiswa memblokir akses masuk ke Depot Pertamina Raha di Kelurahan Tampo, Kecamatan Napabalano. Mereka menuntut pengusutan tuntas atas dugaan penimbunan dan penyalahgunaan distribusi solar subsidi oleh SPBU Jompi Jaya Sentosa. Rabu (28/5/2025).
Massa aksi yang berkumpul sejak pagi di Tugu Merdeka Tampo, dimana menjadi titik vital distribusi BBM, melontarkan pernyataan dalam orasi lantang sembari membakar ban.
Dalam pernyataannya, mahasiswa menuding SPBU Jompi Jaya Sentosa telah menjadikan solar subsidi sebagai ladang bisnis, merugikan nelayan dan warga miskin yang seharusnya menjadi penerima utama.
“Kami datang sebagai suara rakyat! Solar subsidi bukan untuk diperdagangkan kepada mafia, tapi untuk rakyat kecil!” tegas La Sabara, Koordinator Aksi.
Ketegangan sempat terjadi saat seorang warga yang diduga calo BBM terlibat adu mulut dengan peserta aksi. Nyaris terjadi bentrokan, namun situasi berhasil diamankan aparat.
Mahasiswa menuntut untuk dilakukan audit menyeluruh kepada SPBU Jompi Jaya Sentosa, penindakan dari Pertamina, serta penyelidikan oleh Polres Muna. Desakan itu akhirnya membuka ruang dialog antara perwakilan massa aksi dan pihak Depot Pertamina Raha.
Dalam pertemuan, Pimpinan Depot Pertamina Raha, Ali, mengapresiasi aspirasi mahasiswa dan menjelaskan bahwa depot hanya sebagai penyalur, bukan pengawas distribusi. Namun, ia sepakat mendorong evaluasi bersama terhadap SPBU terkait.
Mahasiswa mengancam akan kembali turun ke jalan dengan massa yang lebih besar jika tuntutan tak ditindaklanjuti. Mereka juga memperkuat desakan dengan dasar hukum, termasuk UU Cipta Kerja dan UU Migas.
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi