FNEWS.ID, Kendari – Sebanyak 200 peserta dari berbagai unsur, mulai dari kepala desa wisata, pimpinan perguruan tinggi, asosiasi pariwisata, hingga komunitas pelestari lingkungan di undang oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara pada hari Kamis, 12 Juni 2025 di Hotel Fortune & Convention, Kendari, untuk menghadiri rapat Koordinasi Penggerak Desa Wisata, sebagai langkah konkret mendorong pengembangan desa wisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
Rakor ini rencananya akan diawali dengan penandatanganan MoU antara Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dengan ASITA & ASTINDO Sultra, sebagai simbol komitmen lintas sektor untuk mendorong sinergi pembangunan pariwisata desa. Video inspiratif tentang kiprah desa wisata Sultra turut mengawali semangat forum ini.
Dalam sesi utama, beragam topik strategis akan diangkat, mulai dari desa wisata tangguh bencana, peluang ekonomi melalui koperasi, hingga peran media sosial dalam promosi daya tarik lokal.
Kegiatan ini juga, diagendakan menghadirkan pembicara nasional seperti Deputi Kementerian Pariwisata dan Ketua ASIDEWI, yang dianggap menambah bobot forum ini sebagai ajang pembelajaran bersama.
Dalam suatu kesempatan, fnews.id mencoba menyambangi Farlin, Kepala Desa Liangkobori, Kabupaten Muna, salah satu peserta mewakili wilayah yang terkenal dengan gua purba Liangkobori dan kemasyuran Kaghati Kolopenya, sebuah layang-layang purba yang telah menjelajah Iven dunia.
“Desa kami punya potensi luar biasa, dari keunikan budaya sampai keajaiban alam yang belum banyak diketahui publik. Forum seperti ini penting untuk menyamakan langkah antar daerah, dan kami siap berbenah dan terbuka terhadap kolaborasi. Kami harap hasil rakor ini tidak berhenti di tataran wacana, tapi benar-benar didukung dengan pendampingan yang nyata,” ujar Farlin dengan penuh semangat.
Farlin menaruh harapan besar pada hasil rakor ini, sehingga bisa membawa ole-ole sepada masyarakat saat kembali ke desanya.
“Ini energi baru bagi kami, Sulawesi Tenggara tampaknya bersiap membuka lembaran baru dalam peta pariwisata Indonesia, dimulai dari desa-desa yang menyimpan berjuta cerita,” pungkas Farlin.
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi
Sumber Berita: Fnews.id