FNEWS.ID, Muna – Semangat budaya kembali bergema di Desa Liang Kabori, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Festival Kaghati Kolope yang telah menjadi ikon budaya lokal kembali digelar tahun ini. Kepala Desa Liang Kabori, Farlin, S.H., mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menyaksikan dan meramaikan event budaya tahunan tersebut.
Farlin menegaskan bahwa Festival Kaghati Kolope bukan sekadar acara seremonial, tetapi sebuah warisan tradisi yang telah mendapat perhatian hingga tingkat nasional.
“Alhamdulillah, ini sudah yang ketiga kalinya festival ini terlaksana sejak saya menjabat. Bahkan, Festival Kaghati Kolope sudah menjadi perhatian pemerintah pusat sebagai salah satu bentuk pelestarian budaya daerah,” ujar Farlin kepada media.
Kaghati Kolope adalah layang-layang tradisional yang terbuat dari daun kolope (umbi hutan), warisan nenek moyang masyarakat Muna yang konon telah dimainkan sejak zaman prasejarah. Festival ini tidak hanya menampilkan perlombaan menerbangkan kaghati, tapi juga dirangkaikan dengan atraksi budaya, pertunjukan seni lokal, hingga pameran kerajinan masyarakat setempat.
“Festival ini menjadi momentum untuk memperkenalkan Desa Liang Kabori sebagai desa wisata budaya. Kami ingin anak-anak muda mengenal akar budayanya, dan dunia luar juga tahu bahwa Muna memiliki kekayaan tradisi yang unik,” imbuh Farlin.
Festival Kaghati Kolope tahun ini juga bertepatan dengan agenda Festival Gua Purbakala Liangkobori, yang dijadwalkan berlangsung mulai tanggal 11 hingga 15 Juli 2025. Kolaborasi dua event ini diyakini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan, peneliti sejarah, dan pecinta budaya.
Farlin berharap dengan dukungan masyarakat, pemerintah daerah, dan pusat, Festival Kaghati Kolope akan terus berkelanjutan dan menjadi magnet wisata budaya Sulawesi Tenggara.
“Mari kita sukseskan bersama festival ini, karena ini bukan hanya milik Liang Kabori, tapi kebanggaan kita semua sebagai orang Muna,” pungkasnya.
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi