“Kemerdekaan Sejati: Rakyat Sejahtera, Hukum Adil, Pemuda Bergerak”
FNEWS.ID, KENDARI – Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia dengan tema “Bersatu, Berdaulat, Rakyat Sejahtera, Indonesia Maju” adalah momentum besar untuk meneguhkan kembali cita-cita luhur para pendiri bangsa. Ketua Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM) Kota Kendari, Al yoyo priyo wahyu utomo S.Ap menyatakan bahwa Tema ini bukan hanya sekadar rangkaian kata indah, melainkan pesan mendalam tentang arah perjuangan bangsa kita: menjaga persatuan sebagai fondasi, menegakkan kedaulatan sebagai prinsip, menghadirkan kesejahteraan rakyat sebagai tujuan, dan membawa Indonesia menjadi bangsa yang maju dan bermartabat di mata dunia.
Al Yoyo menegaskan, bagi kami di Relawan Perjuangan Demokrasi (REPDEM), kemerdekaan adalah amanat yang harus dijaga dan diperjuangkan secara konsisten. Persatuan tidak boleh hanya dimaknai sebagai kebersamaan simbolik, melainkan harus diwujudkan dalam keberpihakan nyata terhadap rakyat kecil, petani, nelayan, buruh, dan seluruh lapisan masyarakat yang menjadi tulang punggung bangsa.
“REPDEM meyakini, hanya dengan keberpihakan yang jujur dan konsisten kepada rakyat, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat benar-benar diwujudkan,” imbuh Al Yoyo.
Al Yoyo pun mengingatkan pesan Bung Karno bahwa “Kemerdekaan hanyalah diperdapat dan dimiliki oleh bangsa yang jiwanya berkobar-kobar dengan tekad merdeka, merdeka atau mati!” Baginya, kutipan itu menjadi penegasan bahwa kemerdekaan tidak boleh hanya diperingati sebagai seremonial, melainkan harus dijaga dengan kerja nyata dan keberanian untuk berpihak pada rakyat.
“Persatuan adalah kunci, kedaulatan adalah harga mati, dan kesejahteraan rakyat adalah tujuan sejati dari kemerdekaan kita,” tegas Al Yoyo.
Kami menyadari bahwa Indonesia kini menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Globalisasi, perubahan iklim, krisis ekonomi, dan berbagai persoalan sosial membutuhkan solusi yang bukan hanya cerdas, tetapi juga berpihak kepada rakyat. Dalam konteks ini, kami menaruh harapan besar agar pemerintah pusat maupun daerah dapat lebih serius melibatkan pemuda sebagai aktor penting pembangunan. Pemuda bukan sekadar penerus, melainkan penggerak perubahan. Mereka harus diberikan ruang yang luas untuk berinovasi, berpartisipasi dalam perumusan kebijakan, serta terlibat langsung dalam setiap program pembangunan yang menyentuh kehidupan masyarakat.
“Tanpa pemuda, bangsa ini akan kehilangan daya juang. Pemuda harus dilibatkan, bukan hanya jadi penonton pembangunan,” ungkapnya.
Al Yoyo kemudian mengutip pesan Bung Karno tentang arti pemuda dalam perjuangan bangsa: “Beri aku seribu orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.” Menurutnya, pesan ini menjadi pengingat bahwa kekuatan sejati Indonesia terletak pada semangat, militansi, dan keberanian pemuda dalam mengawal kemerdekaan.
Di sisi lain, tegaknya hukum yang adil dan transparan adalah syarat mutlak bagi keberlangsungan demokrasi. REPDEM Kota Kendari berharap agar penegakan hukum di negeri ini tidak lagi dipertontonkan dengan wajah tebang pilih, melainkan benar-benar menempatkan keadilan sebagai panglima. Hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu, karena hanya dengan kepastian hukum yang adil, rakyat akan merasa terlindungi, dan demokrasi akan semakin kokoh berdiri.
“Hukum jangan jadi alat kekuasaan, hukum harus jadi panglima untuk melindungi rakyat,” ujar Al Yoyo menegaskan.
Kami juga menekankan pentingnya program pemerintah yang efisien, tepat sasaran, dan terbebas dari kepentingan golongan semata. Setiap kebijakan dan program pembangunan harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat banyak, bukan untuk memperkaya segelintir kelompok.
“Rakyat jangan hanya jadi objek kebijakan, tapi harus jadi penerima manfaat utama dari setiap program pembangunan,” jelasnya.
Sebagai organisasi sayap perjuangan PDI Perjuangan, REPDEM Kota Kendari menegaskan komitmen untuk terus menjadi wadah penguatan semangat juang kaum muda. Kami bertekad menghimpun, membangun, dan menjaga militansi generasi muda agar tetap berpihak kepada rakyat, serta melahirkan pemimpin-pemimpin yang berani, jujur, dan berintegritas. Dengan pendidikan politik yang berbasis kerakyatan, kami ingin menanamkan kesadaran bahwa demokrasi adalah milik rakyat, untuk rakyat, dan harus bekerja demi rakyat.
Di momen sakral HUT RI ke-80 ini, saya, atas nama REPDEM Kota Kendari, mengajak seluruh masyarakat, khususnya generasi muda, untuk menjadikan semangat kemerdekaan sebagai energi perjuangan. Mari kita perkuat persatuan, tegakkan kedaulatan, kawal penegakan hukum yang adil, dorong efisiensi program pembangunan, dan pastikan semua itu benar-benar berpihak pada rakyat.
“Kemerdekaan bukan hadiah, ia adalah warisan perjuangan. Tugas kita hari ini adalah menjaga, merawat, dan mengisinya dengan kerja nyata untuk rakyat,” tutup Al Yoyo.
Merdeka!
Penulis : Tim Redaksi
Editor : Novrizal R Topa









