FNEWS.ID, Kendari – Melayani bukan sekadar memberi pinjaman, tapi juga mendampingi dan memberdayakan. Prinsip inilah yang dijalankan BTPN Syariah dalam melayani masyarakat inklusi, khususnya perempuan pelaku usaha ultra mikro di Sulawesi Tenggara.
Pimpinan Wilayah Sulawesi, Jawa Tengah, dan Jawa Timur BTPN Syariah, Ali Andi Leon Arkantoro, menyampaikan, melalui model kumpulan serta pertemuan rutin dua mingguan, BTPN Syariah tidak hanya memberikan akses keuangan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai penting untuk bertumbuh: Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS).
“Kumpulan menjadi wadah utama untuk memberdayakan nasabah agar memiliki perilaku unggul. Tak hanya soal pembiayaan, tapi juga pendampingan dan solidaritas antaranggota,” ujar Ali Andi Leon, Selasa (6/5/2025).
Corporate & Marketing Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin, menjelaskan bahwa BTPN Syariah adalah satu-satunya bank syariah yang fokus melayani masyarakat inklusi secara berkelanjutan.
“Kami hadir dengan semangat membangun perilaku unggul melalui komunitas. Solidaritas dalam kumpulan jadi kekuatan utama agar nasabah bisa menghadapi berbagai tantangan bersama-sama,” ujarnya.
Ainul bilang, hingga kuartal I tahun 2025, BTPN Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp69 miliar kepada lebih dari 25 ribu nasabah inklusi di Sulawesi Tenggara.
“Angka yang mencerminkan bahwa inklusi bukan hanya soal akses, tapi juga tentang kesempatan untuk tumbuh bersama,” pungkas Ainul.
Salah satu kisah inspiratif datang dari Ibu Indah, Ketua Sentra Bonggoeya BTN 11, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari. Sejak bergabung pada 2021, Ibu Indah merasakan perubahan besar dalam hidupnya.
“Lewat kumpulan, saya merasa tidak berjuang sendiri. Kami saling belajar, saling bantu. Saya belajar banyak hal yang dulu tidak saya ketahui, termasuk mengelola keuangan dan mengembangkan usaha,” ungkapnya.
Program ini mendapat dukungan luas dari pemerintah setempat. Camat Wua-Wua, Alamsyah, menyatakan bahwa model pendampingan BTPN Syariah terbukti efektif mendorong ekonomi warga.
“Kami menyambut baik BTPN Syariah, bank resmi serta diawasi oleh regulator tentu memiliki cara yang tepat. BTPN Syariah tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga mendampingi masyarakat inklusi dengan berbagai pelatihan seperti cara mengembangkan usaha, menjadi wirausaha, hingga mengelola keuangan. Dengan demikian, ibu-ibu nasabah lebih berdaya, salah satunya seperti ibu-ibu nasabah di Sentra Bonggoeya BTN 11 ini,” ungkap Alamsyah.
Alamsyah menambahkan, pendampingan BTPN Syariah dilakukan melalui kelompok, hal ini dapat memotivasi antar satu nasabah dengan nasabah lainnya dan ini membuat solidaritas antar masyarakat semakin terbangun. Mereka tidak hanya menjadi sadar terhadap pengelolaan keuangan tetapi juga membangun kekuatan di tengah masyarakat yang menjadi harapan dari semua aparat.
“Kami sangat mendukung penuh pembentukan perilaku unggul nasabah melalui pendekatan BDKS yang diusung BTPN Syariah,” tutup Alamsyah.
Senada dengan itu, Sekretaris Kecamatan Mandonga, Arwan Laura, menilai pendekatan berbasis komunitas yang dilakukan BTPN Syariah berhasil memberdayakan perempuan di wilayahnya.
“Terima kasih atas kontribusinya. Kami berharap semakin banyak warga Mandonga yang bisa merasakan manfaat program ini,” ujarnya.
Ia menilai pemberdayaan terhadap masyarakat inklusi sangat dibutuhkan.
“Terima kasih sudah memberikan pendampingan terhadap masyarakat inklusi, khususnya perempuan di Kecamatan Mandonga,” ucap Arwan.
Menurut Arwan, program pemberdayaan BTPN Syariah membuka peluang besar bagi masyarakat untuk berkembang.
“Melalui pemberdayaan dari BTPN Syariah, masyarakat menjadi tahu cara menjadi wirausaha, sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan,” tuturnya.
Ia pun menyampaikan komitmennya untuk mendukung model bisnis BTPN Syariah di Sulawesi Tenggara agar semakin banyak masyarakat yang terjangkau oleh program ini.
“Saya berharap lebih banyak lagi warga di Kecamatan Mandonga yang mendapatkan pelayanan dari BTPN Syariah, sehingga warga di sini tumbuh dan memiliki kehidupan yang lebih baik ke depannya,” tutupnya.
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi