KENDARI, FNEWS.id – Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengantisipasi penyebaran penyakit Demam Berdarah (DBD). Setelah sebelumnya melakukan fogging pada lingkungan Sekolah, kali ini Kompleks BTN l, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, kota Kendari yang menjadi sasaran kegiatannya.
Ketua FPRB Sultra, Yudianto Mahardika menyampaikan, fogging yang dilakukan pada kompleks perumahan bertujuan untuk melindungi masyarakat setempat dari risiko DBD.
“Kegiatan kita hari ini adalah melakukan fogging nyamuk di daerah atau lingkungan tempat tinggal warga. Senin sampai Jumat, kita fokus di sekitar perumahan warga, sementara hari Sabtu dan Minggu, target kita adalah sekolah-sekolah, karena bertepatan dengan hari libur anak sekolah,” ujar Yudianto, Senin (22/01/2023).
Lebih lanjut Yudi menyampaikan, upaya fogging ini baru pertama kali dilakukan di sekitar perumahan warga, namun sebelumnya sudah dilakukan di 2 sekolah, yaitu SDN 84 Kendari dan SMPN 1 Kendari.
Yudhi bang, setelah kegiatan hari ini, Forum PRB Sulatra masih akan terus bergerak. Ada beberapa lokasi yang menjadi target, termasuk jalan Anawai, Tunggala Dalam, Baito, BTN BIP Tunggala, dan BTN Permata Anawai di Kecamatan Wua Wua.
“Kami juga akan kembali bergerak di beberapa lorong dan jalan lainnya, seperti lorong Jitu Wua Wua Kelurahan Mataiwoi, lorong sinar surya, jalan Tandukila Mataiwoi, jalan Chairil Anwar, dan jalan Budi Utomo, serta Asrama Haji Kendari,” jelasnya
Kebdati kegiatan fogging ini dilakukan tanpa melibatkan Pemerintah Kota (Pemkot), namun Yudhi tetap menjalin koordinasi erat dengan masyarakat setempat.
“Setelah beberapa lalu melakukan fogging di lingkungan sekolah, permintaan warga agar lingkungan tempat tinggalnya dilakukan fogging, meningkat,” ungkap Yudhi.
Ditempat yang sama, Warga Kompleks BTN 1 Kelurahan Bende Kecamatan Kadia kota Kendari, Andi Muhammad Ilham, menyatakan terima kasih dan apresiasi Yudianto Mahardika yang telah berkontribusi dalam melawan masalah nyamuk di lingkungan mereka. Meskipun kata dia, belum ada laporan kasus DBD di wilayah tersebut.
“Terima kasih untuk Pak Yudi karena sudah datang ke sini. Memang di sini banyak nyamuk. Untuk saat ini belum ada warga dari sini yang terkena DBD, tapi kita lakukan antisipasi dulu sebelum terkena,” ujar Andi Muhammad Ilham