KENDARI, FNEWS.ID – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kendari melalui ketuanya, Rasmin Jaya, mengharapkan Pilkada Gubernur (Pilgub) Sulawesi Tenggara 2024 menjadi ajang pertarungan gagasan berbasis program dan visi misi jangka panjang, bukan hanya soal amplop atau janji manis.
“GMNI Kendari menginginkan agar masyarakat mendapatkan pendidikan politik yang baik sehingga bisa memilih calon pemimpin berdasarkan kualitas program dan rekam jejaknya,” pintanya.
Menurut Rasmin, politik gagasan sangat penting untuk memajukan pembangunan daerah dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan tanpa melupakan kearifan lokal. Ia mendorong terciptanya perdebatan sehat di ruang publik agar masyarakat lebih memahami visi, misi, serta program dari masing-masing calon pemimpin.
“Kita perlu menghidupkan perdebatan sehat di ruang-ruang publik agar lebih produktif, sehingga masyarakat benar-benar memahami program calon pemimpin yang berkelanjutan dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” tegas Rasmin Jaya.
Rasmin menilai, selama ini sistem pemilihan kepala daerah masih didominasi politik prosedural, minim substansi yang fokus pada masa depan rakyat. Karena itu, GMNI Kendari merasa perlu memberikan panggung bagi kandidat yang berani memaparkan program konkret, bukan sekadar janji-janji kosong.
Lebih lanjut, Rasmin menyampaikan bahwa meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada juga menjadi upaya untuk memperkuat demokrasi.
“Kesalahan memilih pemimpin akan berdampak besar, tidak hanya bagi rakyat, tetapi juga masa depan daerah. Oleh karena itu, kecerdasan dalam memilih pemimpin sangat diperlukan demi peningkatan kualitas demokrasi,” ujar Rasmin.
Pendidikan politik, tambahnya, seharusnya menjadi tanggung jawab bersama, khususnya para elite politik. Tanpa pendidikan politik yang baik, publik akan terus terjebak dalam kesalahan yang sama saat memilih pemimpin.
“Ini yang harus kita antisipasi agar tidak terjadi chaos atau turbulensi politik pada Pilkada 2024,” ungkapnya.
Rasmin mengingatkan bahwa Pilkada adalah sarana masyarakat untuk memilih pemimpin yang amanah, transparan, dan visioner. Hal ini sangat bergantung pada kejujuran elite politik dalam memberikan pendidikan politik yang benar kepada publik.
“Masyarakat adalah kekuatan yang tak terbendung. Mereka bekerja dengan sepenuh hati dan pantang dijanjikan mimpi kosong,” tutupnya.
Lebih lanjut Rasmin juga berharap agar para elite politik lebih banyak berperan dalam memajukan sektor pendidikan, pertanian, perikanan, peternakan, dan pariwisata demi kemajuan daerah.
“Kesadaran bersama, menjadi modal utama untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) dan kemandirian ekonomi,” menurutnya.
Penulis : Novrizal R Topa
Editor : Redaksi