Memaksimalkan Potensi Lokal Mubar untuk Mewujudkan Liwu Mokesa

- Jurnalis

Sabtu, 4 Januari 2025 - 00:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Oleh: Molesara
Pendiri Lembaga Pemerhati Ketenagakerjaan Sulawesi Tenggara (Lepnaker Sultra)

 

Visi besar Bupati La Ode Darwin untuk menjadikan Muna Barat (Mubar) sebagai Liwu Mokesa, sebuah daerah yang indah, maju, dan sejahtera, merupakan langkah strategis yang layak mendapat apresiasi. Namun, visi ini hanya dapat terwujud jika pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta bekerja bersama dalam memaksimalkan potensi lokal, seperti pertanian, peternakan, pariwisata, dan perikanan. Dimana sektor ini adalah pilar-pilar utama yang harus digarap secara komprehensif untuk menciptakan kesejahteraan berkelanjutan.

Mubar memiliki berbagai potensi luar biasa yang hingga saat ini belum sepenuhnya tergarap. Wilayah ini dianugerahi tanah subur, garis pantai yang panjang, serta keindahan alam yang memukau. Sayangnya, berbagai kendala seperti keterbatasan infrastruktur, minimnya akses teknologi, dan kurangnya promosi menjadi tantangan besar. Kendati demikian, ada empat sektor yang bisa mendorong untuk menjadikan Muna Barat (Mubar) sebagai Liwu Mokesa.

1. Pertanian: Membangun Lumbung Pangan Berkelanjutan

Pertanian di Mubar memiliki potensi besar, terutama di wilayah Lawa Raya, Kusambi Raya, dan Tiworo Raya yang kaya akan lahan subur. Namun, pemanfaatan lahan ini belum maksimal akibat keterbatasan teknologi dan infrastruktur.

Petani masih mengandalkan metode tradisional yang kurang efisien, sehingga produktivitas rendah. Ditambah lagi kurangnya irigasi dan jalan tani menghambat distribusi hasil panen. Belum lagi perubahan iklim yang dapat meningkatkan risiko gagal panen.

Untuk itu, Pemerintahan baru di Muna Barat, perlu melakukan beberapa modernisasi pertanian melalui subsidi alat seperti traktor, pompa air, dan drone penyemprot pupuk. Kemudian, pembangunan infrastruktur pendukung seperti sistem irigasi, jalan tani, dan gudang penyimpanan hasil panen. Selanjutnya, diversifikasi hasil panen dengan menanam komoditas bernilai tinggi seperti hortikultura, rempah-rempah, dan tanaman obat. Serta mendorong kemitraan strategis dengan perguruan tinggi dan sektor swasta untuk riset dan pengembangan teknologi pertanian.
Dengan langkah ini, pertanian di Mubar dapat menjadi lumbung pangan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal tetapi juga mampu bersaing di pasar regional dan nasional.

Baca Juga:  Mengawali 2025: Membangun Jurnalisme Berintegritas dan Mencerahkan

2. Peternakan: Menuju Swasembada Produk Hewani

Peternakan di Mubar masih menghadapi banyak tantangan, seperti ketergantungan pada pasokan luar untuk daging, telur, dan susu. Padahal, wilayah ini memiliki potensi besar untuk menjadi sentra peternakan. Di wilayah Mubar, peternak kecil sering kali kekurangan modal dan akses terhadap pakan berkualitas.Kurangnya pendampingan teknis membuat produktivitas ternak rendah. Belum lagi wabah penyakit sering terjadi karena minimnya pengawasan kesehatan ternak.

Untuk itu, skema kredit peternakan berbunga rendah yang mudah diakses oleh peternak kecil salah satu solusi. Didukung dengan pengembangan kawasan peternakan terpadu yang menyediakan fasilitas pakan murah, pelatihan teknis, dan layanan kesehatan ternak.
Diversifikasi produk olahan seperti Frozen food (misalnya sosis, bakso) dan abon untuk meningkatkan nilai tambah.

Selain itu perlu peningkatan program vaksinasi massal dan pengawasan kesehatan ternak secara berkala.

Dengan pendekatan ini, Mubar dapat mengurangi ketergantungan pada pasokan luar sekaligus meningkatkan kesejahteraan peternak lokal.

3. Perikanan: Laut sebagai Kunci Kesejahteraan Masyarakat

Sebagai daerah dengan garis pantai yang panjang, sektor perikanan di Mubar memiliki potensi besar yang belum tergarap secara optimal. Lautan yang kaya hasil tangkapan dapat menjadi sumber utama pendapatan masyarakat jika dikelola dengan baik.

Dari sini, kami melihat kurangnya fasilitas pendukung seperti cold storage dan pelabuhan ikan, bahkan minimnya teknologi budidaya yang sesuai dengan kebutuhan lokal yang berimbas pada pasar produk perikanan yang masih terbatas pada wilayah sekitar.

Beranjak dari persoalan itu, pemerintahan baru di Mubar seyogyanya menggerakkan pembangunan sentra perikanan modern dengan fasilitas penyimpanan dan pengolahan hasil laut, pengembangan aquaculture atau budidaya ikan dan udang untuk meningkatkan produktivitas, promosi produk olahan laut seperti ikan asap, kerupuk udang, dan abon ikan ke pasar nasional maupun internasional serta membangun kemitraan dengan perusahaan ekspor untuk memperluas jaringan pemasaran.

Baca Juga:  Pj. Bupati Kolut Cetak Promoter dan Ambassador Wisata Kolut

Jika dikelola dengan baik, sektor perikanan dapat menjadi tulang punggung perekonomian Mubar.

4. Pariwisata: Menyulap Keindahan Alam Menjadi Destinasi Unggulan

Keindahan alam Mubar, terutama di Tiworo seperti Pulau Indo, wisata alam dan agrowisata memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata unggulan. Namun, potensi ini belum tergarap maksimal karena minimnya promosi dan aksesibilitas.

Fasilitas umum seperti jalan, dermaga, dan sarana wisata masih minim, kurangnya promosi yang masif membuat wisatawan lebih memilih daerah lain, ditambah lagi masyarakat lokal belum banyak dilibatkan dalam pengelolaan pariwisata.

Disini saya menilai, pentingnya pembangunan infrastruktur dasar seperti jalan menuju destinasi wisata dan fasilitas umum di sekitar lokasi wisata. Kemudian ditopang dengan promosi digital melalui media sosial dan platform seperti YouTube, Instagram, dan TikTok dengan melibatkan influencer lokal dan nasional.

Setelah itu, pelatihan ekowisata bagi masyarakat setempat untuk mengembangkan homestay, kuliner khas, dan kerajinan tangan. Kolaborasi dengan investor untuk membangun fasilitas wisata seperti resort dan taman rekreasi yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.

Dengan langkah ini, pariwisata di Mubar dapat menjadi magnet bagi wisatawan lokal dan mancanegara.

Kesimpulan

Visi Liwu Mokesa bukanlah sekadar mimpi, tetapi tujuan yang dapat dicapai dengan strategi yang tepat dan kerja sama semua pihak. Pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta harus bersinergi untuk mengoptimalkan potensi lokal di bidang pertanian, peternakan, perikanan, dan pariwisata.

Jika semua langkah ini diimplementasikan dengan baik, Mubar tidak hanya akan menjadi daerah yang maju secara ekonomi tetapi juga menjadi tempat tinggal yang indah, nyaman, dan berkelanjutan. Mari kita bersama-sama bergerak menuju masa depan yang lebih cerah untuk Muna Barat, mewujudkan visi Liwu Mokesa sebagai warisan bagi generasi mendatang.

Follow WhatsApp Channel fnews.id untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Politik Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara: Antara Tantangan dan Harapan
Menakar Langkah Foreign Policy Presiden Prabowo, PB HMI : Soft Diplomacy dan Pelibatan Unsur Pemuda Adalah Kuncinya
Mengawali 2025: Membangun Jurnalisme Berintegritas dan Mencerahkan
Refleksi Tahun Baru 2025: Momentum Bersama untuk Buton Tengah yang Lebih Baik
Selamat Tahun Baru 2025, Saatnya Para Pemimpin Baru Membuktikan Janji!
Sultra Menuju Masyarakat Adil Makmur: Harapan di Bawah Kepemimpinan Andi Sumangerukka dan Hugua
Muna Timur, Gerbang Baru untuk Wujudkan Kesejahteraan
Peran Sang Ayah di Balik Ambisi Yudhianto Mahardika untuk Kota Kendari
Berita ini 989 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 30 Januari 2025 - 23:01 WIB

Politik Berkelanjutan di Sulawesi Tenggara: Antara Tantangan dan Harapan

Senin, 6 Januari 2025 - 12:35 WIB

Menakar Langkah Foreign Policy Presiden Prabowo, PB HMI : Soft Diplomacy dan Pelibatan Unsur Pemuda Adalah Kuncinya

Sabtu, 4 Januari 2025 - 00:36 WIB

Memaksimalkan Potensi Lokal Mubar untuk Mewujudkan Liwu Mokesa

Rabu, 1 Januari 2025 - 00:58 WIB

Mengawali 2025: Membangun Jurnalisme Berintegritas dan Mencerahkan

Rabu, 1 Januari 2025 - 00:22 WIB

Refleksi Tahun Baru 2025: Momentum Bersama untuk Buton Tengah yang Lebih Baik

Berita Terbaru